Nagios merupakan suatu host dan service yang di design
untuk memonitoring keadaan suatu jaringan atau bisa memonitoring
masalah-masalah pada suatu host tertentu yang ingin kita monitoring. Nagios
mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika
keadaan memburuk, dan memberi tahu kapan keadaan tersebut membaik.
Keistimewaan Nagios :
- Memonitoring
servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dsb)
- Servis
cek yang paralel
- Mendukung implementasi monitoring dengan host yang berlebih
- Web interface yang fakultatif untuk melihat status network, urutan masalah dan pemberitahuan,
log file, dsb).
- Memonitoring
sumber- sumber host (load prosesor, penggunaan disk, dsb)
- Desain
plugin yang serderhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih mudah
menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya
Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama servis / host
berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah perputaran file log yang
otomatis.
Selanjutnya
kita masuk pada tahap konfigurasi, pembaca dapat juga memahami beberapa gambar
yang sudah saya beri penjelasan, agar tahap konfigurasinya lebih mudah. Saya
melakukan monitoring jaringan menggunakana Nagios 3, pada Laboraturium 234 di kampus
Politeknik Caltex Riau.
Langkah
biasanya, masuk pada terminal ubuntu, dan ketikan “Sudo su”. Lalu check apache2
apakah sudah ter-install.Caranya :
dpkg
–l |grep apache2
Jika
sudah ter-install, maka apache2 tidak perlu di-install dan jika belum, install
dengan script ini :
apt-get
install apache2
Selanjutnya,
install Nagios3 dengan script seperti ini :
apt-get
install nagios3
Seperti
gambar di bawah ini :
Catatan
: Sebelum memulai proses meng-install, ada baiknya kita melakukan update,
(misalnya, pada repo PCR). Cara nya :
apt-get
update
Setelah
proses install Nagios 3 selesai, maka akan tampil kotak dialog seperti dibawah
ini :
Gambar
di atas, kita diminta untuk memasukan password nagios, saya memasukan password
“234” dan ok. Lalu kita diminta lagi untuk meng-konfirm ulang password
tersebut.
Jika
sudah, maka pembaca dapat mengakses langsung melalui browser, dengan link
sebagai berikut : “http://localhost/nagios3 ,
dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini :
Jika
pembaca ini login menggunakan User name dan password sendiri maka pembaca dapat
menggantinya dengan script seperti ini :
Lalu
kita masuk pada tahap pembuatan monitoring Host. Pada percobaan ini saya hanya
memonitoring 2 buah PC. Jadi saya cukup membuat define hostnya 2 buah. Caranya
masuk ke perintah ini :
gedit
/etc/nagios3/conf.d/ravi.cfg
dan
copy mulai dari “Define Host” – tanda ini “ } “ . Lalu paste tepat di bawah
nya, hingga jumlah define host ada 2 buah dan edit script tersebut, contohnya :
- · host_name : dari localhost diubah menjadi jartel1
- · alias : dari localhost menjadi nama pemilik PC misal, Tyo
- · address : dari 127.0.0.1 diubah menjadi IP add PC si Tyo tadi
- · lakukan perintah 1-3 untuk define host selanjutnya.
CONTOH nya adalah :
#
A simple configuration file for monitoring the local host
# This can serve as an example for configuring other servers;
# Custom services specific to this host are added here, but services
# defined in nagios2-common_services.cfg may also apply.
#
define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel1
alias tyo
address 172.16.30.14
}
define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel2
alias katarina
address 172.16.30.12
}
# This can serve as an example for configuring other servers;
# Custom services specific to this host are added here, but services
# defined in nagios2-common_services.cfg may also apply.
#
define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel1
alias tyo
address 172.16.30.14
}
define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel2
alias katarina
address 172.16.30.12
}
Pada bagian Define servicesnya :
#
Define a service to check the disk space of the root partition
# on the local machine. Warning if < 20% free, critical if
# < 10% free space on partition.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}
# on the local machine. Warning if < 20% free, critical if
# < 10% free space on partition.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}
Pada bagian logged in :
#
Define a service to check the number of currently logged in
# users on the local machine. Warning if > 20 users, critical
# if > 50 users.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}
# users on the local machine. Warning if > 20 users, critical
# if > 50 users.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}
Pada bagian proses :
#
Define a service to check the number of currently running procs
# on the local machine. Warning if > 250 processes, critical if
# > 400 processes.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}
# on the local machine. Warning if > 250 processes, critical if
# > 400 processes.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}
Dan terakhir pada bagian ini :
#
Define a service to check the load on the local machine.
define service{
use generic-service ; Name of service template to use
host_name jartel1
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0$
}
define service{
use generic-service ; Name of service template to use
host_name jartel1
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
}
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0$
}
Lalu
kita masuk pada tahap penambahan define host group untuk ping. Ketikan perintah
sebagai berikut :
nano /etc/nagios3/conf.d/hostgroups_nagios2.cfg
Dan lakukan penambahan “Define Host Group untuk
Ping.
Penambahan
nya, paste-kan pada posisi paling bawah, lalu tekan Ctrl+O untuk save, dan
tekan enter, maka penambahan tersebut otomatis akan di simpan dan untuk keluar
tekan tombol Ctrl+X.
Kemudian
melakukan penambahan pada Define Services untuk Ping. Ketikan Script seperti di
bawah ini :
pico /etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg
Maka
akan keluar tampilan ini :
Tambahkan
seperti pada gambar di atas, jika sudah simpan dan keluar dari dialog tersebut.
Restart Nagios dengan script ini :
/etc/ini.d/nagios3
restart
Gambar
di atas menunjukan bahwa, nagios sudah berhasil di restart dan sudah bisa
melakukan proses monitoring. Pembaca masuk lagi ke alamat Nagios. http://localhost/nagios3. Tampilan di bawah
ini merupakan tampilan MAP pada PC yang kita monitoring.
Status Map merupakan fitur yang dapat
digunakan untuk mengetahui jaringan local yang akan dimonitoring. Dalam hal ini
jaringan yang akan dimonitoring sebanyak 2 user yaitu jartel1 dan jartel2. Pada
status map dapat dilihat jaringan mana saja yang dalam keadaan DOWN dan UP.
Seperti terlihat pada gambar diatas, jaringan yang berwarna Hijau merupakan
jaringan yang sudah UP. Sedangkan untuk jaringan yang berwarna Merah adalah
jaringan yang sedang DOWN. Pada gambar dibawah ini jaringan yang DOWN tidak ada.
Hal ini disebabkan PC dalam keadaan hidup, jika PC dalam keadaan mati maka tidak ada jaringan yang dimonitoring dan
statusnya berwarna merah.
Pada gambar di atas merupakan bagian Host. Host biasanya merupakan perangkat fisik dalam suatu
jaringan seperti router, switch, printer, PC, dan sebagainya. Selain itu Host
mempunyai alamat sendiri seperti IP Address atau MAC Address. Dalam hal ini
host yang dimonitoring adalah PC. Pada tampilan host diatas terdapat informasi
yang bisa diambil seperti status host yang dalam keadaan up ditandai dengan
warna hijau. Selain itu juga dapat dilihat parameter-parameter pada status
information hostnya seperti ping, packet loss, dan RTA. Contohya pada jartel 1 "saya memonitoring pada jam 08.21 dengan durasi 6 menit status ping nya OK dan
tidak ada mengalami paket loss."
Services adalah atribut dari host seperti DNS Record,
dll. Pada konfigurasi yang telah di lakukan ada tujuh services yang
digunakan, yaitu Current Load, Current Users, Disk Space, HTTP, PING, SSH dan
Total Processes. Ketujuh service ini lah yang akan dimonitoring oleh host dalam
suatu jaringan. Pada service diatas terdapat 7 service, 4 dalam keadaan OK yaitu
Current Load, Current Users, HTTP dan total processes , 2 unknown yaitu pada
ping tiap2 jartel, dan 4 critical yaitu disk space dan SSH.
Hostgroups merupakan grup untuk beberapa
host. Pada Hostgroup ini dapat dilihat juga rincian-rincian status dari
host-host yang termasuk ke dalam hostgroup. Pada hostgroup summary dapat
dilihat rincian status dari tiap-tiap host. Dari summary dapat dilihat semua
host dalam keadaan up.
Jadi
berdasarkan percobaan yang telah dilakukan saya simpulkan kepada pembaca bahwa
:
- .Nagios 3 merupakan salah satu software yang digunakan untuk monitoring jaringan dengan pengolahan data terhadap permasalahan dalam jaringan
- Terdapat 2 host yang dimonitoring yaitu jartel1 dan jartel2
- Selama monitoring semua jaringan dalam keadaan up
- Kondisi up ditandai dengan warna hijau sedangkan untuk kondisi down ditandai dengan warna merah
- Apabila host host yang akan kita monitoring dalam keadaan mati (down) akan ada dua kemungkinan status informasi nya pada Host Status : Critical – Host dan UnreachablePING CRITICAL – Packet loss = 100%
- Apabila host host yang akan kita monitoring dalam keadaan nyala (UP) maka status information nya pada host status akan dinyatakan sebagai : PING OK – packet loss = 0%, dan dengan nilai RTA yang relatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar